Tentang Platform Dakwah dan Perulangannya

Sekali nyoba langsung ketagihan.

Tak kenal maka tak sayang, sekali kenal langsung kecanduan.

Sewaktu awal instv mengudara, sebagian kalangan sewot ndak kepalang, dengan dalih: kita sudah susah payah menyarankan agar masyarakat tidak nonton tv, eeeh malah bikin tv.

Malah ada yang ngaku sudah minta fatwa syeikh syeikh dan hasilnya haram dakwah via televisi.

Padahal syeikh syeikh yang disebut rutin ngisi program fatwa di televisi setempat.

Sewaktu teman teman yufidtv merintis vidio vidio pendek lau diupload di youtube, ada sebagian orang yang ngegas kenceng, dengan dalih nanti jamaah tergoda mampir di konten konten hitam.

Eeh, giliran mulai ngincipi manfaatnya, mulai deh ketagihan upload kontan dakwah via youtube, bukan sekedar vidio monolog tapi podcast juga asyik.

Semula ada yang mengharamkan membuat yayasan dan sekolah formal, dengan dalih tidak ada di zaman Nabi shallallahu aaihi wa sallam dan para sahabat dan ulama’ terdahulu. Mereka semua katanya berdakwah dengan cara buat majlis majlis ilmu bukan yayasan atau sekolah formal. Ditambah lagi yayasan dapat memantik fanatisme golongan alias hizbiyah.

Eeeh sekalinya ngincipi manfaat yayasan dan sekolah formal, mulai deh pada ketagihan.

Mungkinkah ada kaedah: haram untuk anda, halal untuk saya?

Atau SOP: tancap gas dulu agar terbangun image kokoh, urusan benar salah pikir belakang.

Atau kita harus mulai sadar bahwa siapapun guru kita maka dia manusia biasa, bisa salah, bisa berubah pendapat dan sikap, bisa juga ucapan dan tindakannya beda, termasuk orang yang sedang anda baca tulisannya ini.

Yuk, biasakan diri sedang sedang saja, karena anda juga bisa melakukan hal yang sama.

Semoga sore hari anda terasa sedaaap.

Status oleh Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Diterbitkan pada Senin, 20 September 2021
Link : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/417367023083367

Topics: