Negosiator Quraisy meminta agar penyebutan nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam tanpa diembel-embeli sebutan sebagai Rasulullah. Para sahabat menolak keras keinginan itu, namun uniknya Nabi shallallahu alaihi wa sallam malah menerima permintaan itu. Belum lagi berbagai persyaratan yang secara lahiriyah merugikan ummat Islam.
Patut diingat pula bahwa salah satu pemicu adanya negosiasi perdamaian ialah berkembangnya berita bahwa sahabat Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu dibunuh oleh Quraisy. Terbayang kan, bagaimana perasaan para sahabat kala itu? Sikap Nabi shallalllahu alaihi wa sallam oleh banyak sahabat dianggap sebagai bentuk kekalahan.
Walau demikian faktanya di kemudian hari terbukti bahwa perjanjian hudaibiyah itu adalah kemenangan besar bagi umat Islam, sampai-sampai disebut sebagai perwujudan dari surat An-Nashr.
Sikap sahabat Umar bin Khatthab radhiallahu ‘anhu dan lainnya yang larut dalam emosi dan menginginkan agar Nabi shallalahu alaihi wa sallam memilih opsi perang, adu kekuatan, akhirnya terbukti kurang tepat dan menjadikan mereka menyesalinya seumur hidup.
Memang pada forum negosiasi dibutuhkan ketajaman analisa dan penerawangan akan dampak dan konsekuensi tindakan di masa depan.
Semoga mencerdaskan.
Ditulis oleh Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA
Diterbitkan pada tanggal 6 Januari 2022
Sumber : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/487231742763561