Kenapa bila menyebut Nabi Muhammad, kita ucapkan lengkap shallallahu alaihi wasallam, tidak alaihissalam sahaja seperti Nabi-Nabi lainnya?
=====
Ibnu Katsir rahimahullah berkata ketika menafsirkan ayat:
(إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا)
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” [QS Al-Ahzab: 56]
“Imam Nawawi berkata, “Jika hendak bershalawat kepada Nabi, hendaklah seseorang itu menyatukan antara shalawat & salam, janganlah ia hanya melakukan salah satunya sahaja. “Shallallahu alaihi” sahaja, atau “alaihissalam” sahaja. Hal ini berdasarkan ayat yang mulia, yaitu firmanNya:
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَـٰۤىِٕكَتَهُۥ یُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِیِّۚ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَیۡهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسۡلِیمًا)
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” [QS Al-Ahzab: 56]
Maka yang lebih utama, dia ucapkan: ‘shallallahu ‘alaihi wa sallama tasliima’.”
Dinukil dari Fathur Rahim fiis sholati wassalaami alan Nabiyyil Karim, hal 5.
Karya Syaikh Prof. Dr. Muhammad Khalifah Al Tamimi Mohammad AL Tamimi hafizhahullah.
Status Ustadz Amrullah Akadhinta
30 Juli 2021
https://www.facebook.com/amrullah.akadhinta/posts/10216348007927463