Seorang Da’i pun baiknya bisa memilih diksi dan retorika yang tepat, baik itu lisan atau tulisan, sungguh bukan untuk menjadi ahlu kalam, tapi agar kemashlahatan lebih tepat sasaran.
Sehingga ketika Ingkari Mungkar pada orang fasik, dapat diterima tanpa luka hati bahkan meresap sampai relung hati.
Sebaliknya saat Amar Ma’ruf pada yang futur Iman, bisa jadi angin segar yang mendorong perbuatan, juga pelajaran bagi bagi orang-orang berakal untuk terus dakwah hingga hari yang kekal..
Mulutmu Harimaumu, Jempolmu Taringmu
Status Ustadz Rosyid Abu Rosyidah حفظه الله تعالى
DIterbitkan 30 Oktober 2017
Link : https://web.facebook.com/RaR
Topics: Ilmu