Para Buzzer Dalam Dakwah

Trik nakal pedagang, bersekongkol dengan para buzzer.

Kongkalikong alias konspirasi kejam kadang kala juga dilakukan oleh sebagian pedagang, yaitu dengan membentuk tim buzzer untuk mengkondisikan fsikologi dan persepsi calon pembeli.

Tim buzzer bertugas bersandiwara sebagai calon pembeli yang begitu menggebu membeli atau menawar barang dengan harga tinggi .

Mereka tidak ingin membeli, namun sekedar menjalankan “misi” agar bisa mempengaruhi orang lain sehingga ia membeli dengan harga yang tinggi.

Mereka berpura pura menawar bahkan membeli, bahkan membayarkan sejumlah uang.Namun setelah korban pergi, maka uangnya dikembalikan lagi untuk kemudian mencari mangsa selanjutnya.

Ini adalah salah satu trik komunikasi kejam sebagian pedagang, adanya buzzerbuzzer yang memiliki “hak imunisasi” atas apapun yang ia katakan karena mereka tidak akan pernah dimintai untuk melakukan pembayaran.

Praktek keji semacam inilah yang disebut dengan An Najesy, pada hadits berikut:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – قَالَ نَهَى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – عَنِ النَّجْشِ

Sahabat Ibnu Umar, radhiallahu ‘anhuma menuturkan: Nabi melarang jual beli najesy [Bukhari dan Muslim].

Pola komunikasi ala buzzer alias an najesy semacam ini juga bisa terjadi pada dunia dakwah, baik offline maupun online.

Ada oknum oknum yang bersandiwara sebagai “pahlawan” alias “super hero” bin “jagoan” yang selalu bersuara lantang, untuk mengundang mangsa dan kemudian menyerahkannya kepada para eksekutor yang telah siap menunggu untuk menjalankan tahapan skenario selanjutnya.

Sedangkan para buzzer, akan kembali mencari calon mangsa potensial dengan terus mengulangi langkah langkah di atas tanpa ada rasa takut atau kawatir diminta “membayar”.

Semoga mencerdaskan.

 

Status Ustadz Dr.Muhammad Arifin Badri,MA

Diterbitkan pada 21 Oktober 2019

Link : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/2484215211659637