Abu Hatim al-Busti mengatakan,

أَعْظَمُ الْمَصَائِبِ سُوْءُ الْخُلُقِ

“Musibah terbesar adalah memiliki akhlak yang buruk” [Raudhatul ‘Uqala’ hlm 146, Darul Kutub al-Ilmiyyah].

Musibah agama berupa maksiat atau akhlak yang tidak mulia itu lebih buruk dibandingkan musibah dunia berupa kecelakaan lalu lintas, jatuh sakit dan lain-lain

Musibah dalam pandangan seorang muslim itu tidak identik dengan hal-hal yang bersifat fisik.

Sombong, bangga/ujub dengan amal ibadah atau pun harta, suka mencaci, suka mengolok-olok, lisan yang kotor dan lain-lain adalah sebuah musibah bahkan musibah yang paling besar.

Kita bisa mengetahui kualitas akhlak kita berdasarkan komentar dan penilaian orang lain karena seorang muslim itu cermin bagi muslim yang lain.

Melalui cermin kita bisa mengetahui adanya noda hitam di wajah kita. Demikian pula melalui komentar dan penilaian orang lain kita bisa mengetahui kualitas akhlak kita.

Kiat agar kita bisa meningkatkan kualitas akhlak adalah sikap terbuka dan menerima masukan serta kritik orang tentang akhlak dan perilaku kita.

 

Status Ustadz Aris Munandar, SS, MPI حفظه الله تعالى.

Diterbitkan Rabu, 28 Oktober 2020

Link:https://www.facebook.com/113425948700379/posts/3515949721781301/?app=fbl