Amr bin Syurahbil mengatakan,
لَوْ عَيَّرْتُ رَجُلًا بِرَضَاعِ الْغَنَمِ؛ لَخَشِيتُ أَنْ أرضعها
*Andai aku mengejek seseorang karena menyusu kepada kambing niscaya aku khawatir melakukan hal yang sama, menyusu kepada kambing*. [al-Majalis karya ad-Dainuri 3/243].
Sudah menjadi ketentuan Allah bahwa siapa yang mengejek dan mengolok-olok seseorang karena aib dan keburukan yang dia lakukan maka orang yang mengolok-olok ini akan melakukan hal yang serupa.
Hal ini berlaku baik aib berupa maksiat atau perbuatan buruk lainnya semisal menyusu kambing secara langsung dan lain-lain.
Sikap tepat seorang muslim ketika mengetahui saudaranya memiliki atau melakukan hal yang memalukan adalah sebagai berikut :
1. Menasehatinya, bukan malah mengejek ataupun mengolok-olok.
2. Kasihan kepadanya jika keburukan itu berupa maksiat. Kasihan karena dia telah menjadi korban bujuk rayu setan.
3. Memuji Allah dan bersyukur karena mendapatkan karunia-Nya, berupa tidak memiliki atau melakukan keburukan tersebut.
4. Berdoa meminta kepada Allah agar terhindar dari segala bentuk aib, maksiat dan keburukan.
Bencana dan petaka itu sering kali terjadi gara-gara ucapan lisan semisal mengolok-olok, mendoakan keburukan untuk diri sendiri dan anak-anak.
Status Ustadz Aris Munandar, SS, MPI حفظه الله تعالى.
Diterbitkan Rabu, 21 Oktober 2020
Link:https://www.facebook.com/113425948700379/posts/3497425613633712/?app=fbl