Sebagian orang berkata: ormas kami.
Ada lagi yang berkata: kelompok kami.
Ada pula yang berkata : sayalah yang paling berjasa.
Kawan! apalah manfaatnya pernyataan semisal ini? Klaim sebagai orang atau kelompok atau murid orang yang paling berjasa, hanya akan membangkitkan fanatisme dan dada anda membusung alias sombong.
Kawan! coba renungkan, kalaupun anda memiliki jasa besar, maka sudahkah anda melakukannya dengan ikhlas?
Kalaupun anda ikhlas, apakah jasa anda dilakukan dengan benar sesuai tuntunan syari’at?
Kalaupun perjuangan anda tulus dan sesuai dengan tuntunan syari’at, maka apakah itu berarti anda boleh meremehkan kontribusi dan perjuangan saudara anda?
Kawan! anda merasa benar itu hal wajar, bahkan anda memang harus berusaha selalu benar, namun bukan berarti anda boleh meremehkan orang lain, walaupun mereka tidak memiliki jasa atau menyombongkan diri di hadapan orang yang bergelimang dalam dosa.
Sadarilah bahwa hidayah, amal ibadah, dan perjuangan anda adalah karunia Allah bukan kehebatan anda yang patut anda banggakan.
Hidayah dan amal sholeh untuk disyukuri dan dijaga agar diri anda istiqomah hingga akhir masa.
Sebagaimama kekhilafan mereka juga bukan jaminan bahwa mereka akan selamanya demikian atau pintu taubat dan ampunan telah tertutup bagi mereka.
Kalaupun mereka itu adalah orang hina dina atau orang yang rendah, namun itu bukan alasan bagi anda untuk membusungkan dada dan membanggakan amal kebajikan anda.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الكبر بطر الحق وغمط الناس)) رواه مسلم.
“Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain” (Muslim)
Kawan! Sekali lagi, kalaupun kelompok atau guru anda adalah yang paling berjasa memperjuangkan Islam, tapi itu tiada artinya bagi anda, bila ternyata anda hanya seorang penonton yang selalu sibuk bersorak ria, lalu sibuk “tawuran” atau memancing “tawuran” dengan sesama pononton lainnya.
Semoga menjadi pengingat, amiiin
Status oleh : Dr Muhammad Arifin Badri حفظه الله تعالى
Diterbitkan pada : 25 jan21
Link : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri