Rame masalah menilai dai lain bukan Ahlussunnah?
Kenapa sih harus rame?
- Bukankah penilaian itu soal ijtihad masing-masing? Dan dia tidak bisa memaksakan pendapat itu kepada orang lain?
Janganlah setiap orang yang berpendapat kita anggap dia memaksakan pendapatnya kepada kita atau orang lain.
- Bukankah nantinya dia sendiri yang mempertanggung jawabkan pendapat itu di hadapan Allah.
- Bukankah kalau ada banyak orang menilai dia itu seperti “ayam menanduk gunung”, dia juga yg merasakan efeknya.
Jaga saja lisan kita dari mencela atau menggibah saudara kita dan kalau ada dai yang diperselisihkan keahlussunnahannya, maka lihat saja siapa yang lebih tinggi ilmunya untuk diikuti penilaiannya, tidak perlu digoreng dan dibesar-besarkan.
Sudah tidak zamannya kita kagetan dan sedikit-sedikit rame, hadapi dengan ilmu dan jiwa yang tenang.
Silahkan dishare, semoga bermanfaat.
Ditulis Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى.
Diterbitkan Kamis, 4 Juli 2019
Link: https://www.facebook.com/addariny.abuabdillah
Topics: Adab