Ketaatan kepada para pemimpin merupakan kewajiban dalam Islam selagi bukan dalam hal kemaksiatan kpd Allah.
Hal ini telah dipahami dan dipraktekkan oleh generasi terbaik umat ini sebagai ketundukan mereka kepada perintah agama.
Imam Malik meriwayatkan 1/424 dari Ibnu Abi Mulaikah bahwa Umar bin Khothob pernah melewati seorang wanita dari Bani Makhzum yg tengah thowaf di Ka’bah padahal dia terkena penyakit lepra, Umar menegur wanita itu seraya mengatakan; Wahai hamba Allah, janganlah engkau mengganggu manusia, seandainya kamu menetap di rumahmu niscaya lebih baik.
Wanita itu akhirnya tetap tinggal di rumahnya, hingga suatu saat ada seorang yg mengatakan padanya; Sesungguhnya orang yg melarangmu keluar (maksudnya, Umar) kini telah meninggal dunia, maka keluarlah. Wanita itu menjawab: Bagaimana mungkin saya taat padanya saat dia masih hidup lalu memaksiatinya saat dia telah meninggal…
Al Khothib Al Baghdadi dalam Tarikhnya 5/334 dan Ibnu Asakir dalam Tarikhnya 53/228 meriwayatkan bahwa Ibnu Sirin pernah dipenjara karena hutang untuk menolong orang. Para penjaga penjara pernah mengatakan padanya: Bila malam telah tiba, pulanglah ke keluargamu, dan kembalilah ke sini lagi pagi hari. Mendengar itu, Ibnu Sirin berkata: Tidak, demi Allah, Aku tidak ingin untuk membantumu dalam mengkhianati pemimpin.
Bahkan para salaf menilai jika ada seseorang tidak menunaikan kewajiban taat kepada para pemimpin maka berarti ilmunya tidak bermanfaat.
Imam Adz Dzahabi menyebutkan dalam Siyar A’lam Nubala 15/507 dalam biografi Abu Wahb Al Andalusi wafat thn 344 H, pernah dikatakan padanya: Marilah kita pergi sekarang untuk ziarah ke fulan, dia menjawab: Mana Ilmu? Kita harus taat kepada pemimpin, dia telah melarang kita jalan2 di malam hari.
Subhanallah, demikianlah potret indah ketaatan para salaf kpd para pemimpin. Maka jadikanlah mereka teladan dalam hidupmu jika engkau ingin bahagia, karena mereka adalah generasi emas yang dipuji oleh Allah dan RasulNya.
Maka kami mengajak kepada saudara-saudaraku sekalian untuk mengikuti arahan & himbauan Presiden agar saat ini kita rakyat Indonesia lebih banyak belajar, beribadah dan bekerja di rumah, demi kebaikan kita semua agar terhindar dari wabah virus covid -19 yang melanda dunia.
Ayo kawan, mari kita kompak bekerjasama demi kebaikan bersama. Saya yakin dengan pertolongan Allah kita mampu melewati ujian ini. Mari banyak istighfar dan semakin dekat dg Allah serta ngikuti arahan para pemimpin dan ahli kesehatan dalam menghadapi bencana ini. Jangan egois dan jangan bandel. Semoga Allah melindingi kita semua dari bencana dan wabah.
Status Ustadz Abu Ubaidah As Sidawi حفظه الله تعالى
Diterbitkan 23 Maret 2020
Link : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=790831581320491&id=100011809698436