Hukum Nyinyir Itu Apa Sih (?)

Warganet atau warga planet ini banyak menggunakan kata nyinyir. Dalam penggunaannya, mereka menduga bahwa kata nyinyir sama dengan kata nyindir atau pun kritik, padahal eng-ing-eng, bukan itu yang dimaksud. Nah lo, ternyata masih banyak ya, yang gagal paham arti kata nyinyir yang benar? Akibatnya banyak yang salting bila dibilang nyinyir, termasuk saya kali ya.

Emang yang benar apa sih arti kata nyinyir? Yuk, tanya kepada ahlinya, yaitu kamus besar Bahasa Indonesia.

nyinyir/nyi·nyir/ a mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet: nenekku kadang-kadang — , bosan aku mendengarkannya; kenyinyiran/ke·nyi·nyir·an/ n hal (keadaan, sifat) nyinyir. (https://kbbi.web.id/nyinyir)

Nah, jadi gimana dong hukum nyinyirin orang?

Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bila berbicara malah sering diulang-ulang 2 atau 3 kali, agar pendengar benar-benar memahami maksud ucapan beliau.

Sahabat Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata:

أنه كان إذا تكلم بكلمة أعادها ثلاثا حتى تفهم عنه وإذا أتى قوم فسلم عليهم سلم عليهم ثلاثا

Biasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bila berbicara suatu perkataan, maka ia mengulanginya sebanyak tiga kali agar pekataan itu benar-benar dipahami. Dan bila mengucapkan salam kepada orang lain, beliau mengulanginya sebanyak 3 kali (Al Bukhari).

Heeem, jadi sejak sekarang nyinyir yuk, agar orang lain tidak gagal paham atau galfok. Waduh! berarti banyak dari kita tuh terbukti sering nyrocos, namun ternyata gagal paham. Astaghfirullah, telah berkata kata tanpa ilmu, maksa lagi.

 

Ditulis oleh Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA

Diterbitkan pada tanggal 8 Januari 2022

Sumber : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/432256021594467