Anda makan, ya harus siap dengan resiko, potensi sakit perut, dan pasti harus buang hajat, belum lagi harus bayar.
Anda menikah, ya harus siap menafkahi, diomeli istri, mertua dan melayani mereka.
Anda berdagang, ya harus siap rugi, ditipu dan lelah.
Anda memiliki kendaraan mewah, ya siap diap saja bayar pajak mahal, dan perawatan yang mahal.
Demikian seterusnya.
Bila anda berkata: itu kan resiko kecil, sedang manfaatnya lebih besar.
He he he, ndak selalu gitu kali, kawin 4 itu seru lo, tapi resikonya juga besar, makanya anda kemungkinan tidak bernyali melakukannya, seperti saya.
Makan durian, jeroan, lemak, kepiting, lobster dan sejenis tuh enak lo, tapi bisa jadi anda ciut nyali menyantapnya.
Punya mobil mewah itu asyik lo, namun bisa jadi anda berkata ndak punya cukup uang untuk membelinya.
Demikian pula dalam berdakwah dan berfatwa, asyik lo, dan pahalanya besar.
Namu bisa jadi anda memilih diam diri di rumah karena sadar diri tidak memiliki perangkat lunak maupun keras untuk menjalaninya.
Makanya dalam semua urusan anda harus selalu bercermin agar tahu diri.
Namun demikian, anda juga harus sadar bahwa walaupun cerminnya sama tetapi bila istri anda yang bercermin, maka wajah yang nampak di cermin pastilah berbeda dari wajah anda.
Anda percaya?
Makanya jangan pernah merasa bahwa semua orang harus meniru anda karena wajah mereka pastilah berbeda dengan wajah anda, termasuk dalam urusan pemanfaatan tekhnologi untuk suatu tujuan ataupun dalam urusan lainnya.
Semoga mencerahkan, selamat membandingkan wajah anda dengan wajah istri anda di depan cermin, semoga anda masih dengan mudah menemukan perbedaannya.
Ditulis oleh Ustadz Dr Muhammad Arifin Badri
Diterbitkan pada Senin, 27 September 2021
Link : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/421676169319119