Sanad dalam hadits sangat penting, karena dapat menjadi petunjuk hadits itu shahih atau tidak.
Sebagaimana perkataan Abdullah bin Al Mubarak (w: 181H) rahimahullah:
الإسناد من الدين، ولولا الإسناد لقال من شاء ما شاء
Artinya: “Sanad bagian dari agama, kalau bukan sanad niscaya siapa saja mengatakan sekehendaknya .” Lihat Mukaddimah Shahih Muslim.
Tetapi akhir-akhir ini kata sanad dijadikan alasan untuk melakukan/melegalkan perbuatan dan ucapan bidah atau bahkan kesyirikan dengan dalih atau ucapan “guruku bersanad”
Contoh:
– shalawat/dzikir/bacaan yang dirutinkan jenis baru belum ada ajarannya dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beserta tata cara mengerjakannya atau melantunkannya, dengan dalih “guruku bersanad”
– Hadits yang bukan hanya palsu bahkan tidak ada asalnya, dicari di kitab-kitab hadits tidak ada, dan dipercayai banyak orang serta diamalkan dengan dalih “guruku bersanad”
NB: nasehatnya adalah harus dipahami betul apa makna pentingnya guru bersanad, sehingga tidak salah kaprah dalam pengamalannya.
Status Ustadz Ahmad Zainuddin حفظه الله تعالى
Diterbitkan 12 Juni 2020
Link: https://www.facebook.com