Perubahan ke arah positif nampak begitu masih di negeri kita, wal hamdulillah. Kajian juga sudah ada di berbagai kelompok masyarakat formal maupun informal. Media islam juga semakin banyak, sampai pun mbah google, mas youtube dan om medsos lainnya juga dibanjiri oleh konten konten islami, wal hamdulillah. Semoga arus terus membesar dan semakin meningkat kwalitasnya. Salah satu pemandangan positif yang patut disyukuri ialah memasyarakatnya jilbab. Tua, muda, dan anak-anak kini banyak yang berjilbab, dan lagi-lagi itu semua patut disyukuri.
Saudariku muslimah! Patut dipahami bahwa berjilbab atau berpakaian secara umum bukan sekedar menutupi agar aurat anda tidak nampak oleh orang lain, namun juga bentuk aurat anda patut ditutupi, sehingga hanya suami anda sajalah yang halal untuk memiliki dan memandangnya.
Sekali lagi, berpakaian itu untuk :
- menutupi warna kulit aurat anda,
- dan juga menutupi bentuknya
Tujuannya agar tidak dilihat oleh orang yang tidak halal menyaksikannya dan mengeksplorasi nafsu dan godaan setan. Kenakanlah jilbab yang lebar, dan rapat sehingga warna kecantikan dan bentuk tubuh anda tidak membangkitkan godaan bagi orang yang tidak halal anda goda, sebagaimana dijelaskan pada ayat 31 surat An Nur.
Tidak harus hitam kok, boleh biru, coklat, hijau atau lainnya, minimal penampilan anda memenuhi 2 kriteria di atas; menutupi warna dan bentuk aurat anda. Bila warna aurat anda tidak nampak, namun bentuk lekak-lekuk tubuh anda nampak jelas, maka anda sedang mempertontonkan aurat anda kepada lelaki yang tidak halal melihatnya, seakan anda tidak berpakaian.
Ditulis oleh Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, MA
Diterbitkan pada tanggal 7 Januari 2022
Sumber : https://www.facebook.com/DrMuhammadArifinBadri/posts/488703815949687