Betapa Semangat Salafus Shalih dalam Mengamalkan Sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam

– Syaikh Abdurrazaq bin Abdil Muhsin Al Abbad hafizhahullahu –

Orang yang membaca kisah-kisah kehidupan para salafus shalih dan para ulama besar yang mapan ilmu dan amalnya, mereka akan menemukan ternyata para salaf memiliki uluwwul himmah (semangat yang tinggi) dan tekad yang tulus serta gigih dalam berpegang teguh pada ajaran agama, yang itu semua membantu mereka (dengan izin Allah) dalam menapaki jalan mereka yang mulia.

Berikut ini saya paparkan sebagian contoh dari generasi masa yang telah lampau dari sejarah umat ini yang menunjukkan betapa gigihnya tamassuk (konsistensi) mereka terhadap As Sunnah dan indahnya kekokohan mereka di atas kebaikan dalam hal-hal yang diserukan dan dianjurkan oleh agama. Dan terlebih lagi dalam perkara-perkara fardhu dan wajib. Sedangkan di antara orang sekarang, telah sampai kepada mereka penjelasan mengenai apa-apa yang wajib dan apa-apa yang diperintahkan dalam agama. Namun mereka tidak memiliki semangat untuk menjalankannya dengan konsisten dan tidak ada ambisi untuk berpegang teguh padanya.

Dan tujuan kita dalam membaca kisah-kisah para salaf yang mulia tersebut, adalah agar kita lebih bersungguh-sungguh untuk meneladani mereka dengan baik. Barangsiapa di antara kita yang paling mendekati praktek para salaf, maka ia paling mendekati kesempurnaan. Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan:

 

أكمل هذه الأمة في ذلك أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ومن كان بهم أشبه

“Umat yang paling sempurna dalam hal itu (menjalankan agama) adalah para sahabat Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam dan orang-orang yang paling mendekati praktek mereka”.

 

Maka renungkanlah beberapa contoh dari para salaf berikut ini:

  • Contoh pertama

عن النعمان بن سالم عن عمرو بن أوس قال حدثنى عنبسة بن أبى سفيان فى مرضه الذى مات فيه بحديث يتسار إليه قال سمعت أم حبيبة تقول سمعت رسول الله –صلى الله عليه وسلم– يقول « من صلى اثنتى عشرة ركعة فى يوم وليلة بنى له بهن بيت فى الجنة ». قالت أم حبيبة فما تركتهن منذ سمعتهن من رسول الله –صلى الله عليه وسلم-. وقال عنبسة فما تركتهن منذ سمعتهن من أم حبيبة. وقال عمرو بن أوس ما تركتهن منذ سمعتهن من عنبسة. وقال النعمان بن سالم ما تركتهن منذ سمعتهن من عمرو بن أوس.رواه مسلم

.

Dari An Nu’man bin Salim, dari Amr’ bin Aus ia berkata: ‘Anbasah bin Abu Sufyan menuturkan sebuah hadits kepadaku ketika ia sedang sakit, yang dengan sebab sakitnya itulah ia wafat. Ia berkata: aku mendengar Ummu Habibah mengatakan: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “barangsiapa shalat 10 rakaat sehari-semalam, akan dibangunkan sebuah rumah baginya di surga”. Ummu Habibah mengatakan: “aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengar hadits ini dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam”. ‘Anbasah juga mengatakan: “aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengar hadits ini dari Ummu Habibah”. An Nu’man juga mengatakan: “aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengar hadits ini dari ‘Anbasah” (HR. Muslim).

 

  • Contoh ke dua

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أنه سمع رسول الله –صلى الله عليه وسلم– قال « ما حق امرئ مسلم له شىء يوصى فيه يبيت ثلاث ليال إلا ووصيته عنده مكتوبة ». قال عبد الله بن عمر ما مرت على ليلة منذ سمعت رسول الله –صلى الله عليه وسلم– قال ذلك إلا وعندى وصيتى.رواه مسلم.

 

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma, ia mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Tidaklah dibenarkan bagi seorang Muslim yang memiliki sesuatu untuk diwasiatkan, ia menyimpannya sampai tiga malam, kecuali wasiat tersebut menjadi wajib baginya untuk disampaikan”. Abdullah bin Umar berkata: “sejak aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berkata demikian, tidaklah berlalu satu malam pun kecuali aku menyampaikan wasiatku” (HR. Muslim).

 

Contoh ke tiga

عن علي بن أبي طالب أن فاطمة – رضي الله عنهما – أتت النبي صلى الله عليه وسلم تسأله خادما فقال ألا أخبرك ما هو خير لك منه تسبحين الله عند منامك ثلاثا وثلاثين وتحمدين الله ثلاثا وثلاثين وتكبرين الله أربعا وثلاثين ، ثم قال سفيان إحداهن أربع وثلاثون – فما تركتها بعدُ، قيل ولا ليلة صفين قال ، ولا ليلة صفين.متفق عليه.

 

Dari Ali bin Abi Thalib, bahwa Fathimah radhiallahu’anha datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam untuk meminta seorang pembantu. Lalu Nabi bersabda: “wahai Fathimah, maukah aku sampaikan kepadamu suatu hal yang lebih baik dari hal itu? Bertasbihlah ketika hendak tidur 33x, bertahmidlah 33x, bertakbirlah 34x”. Lalu Sufyan mengatakan: ‘salah satu dzikir tersebut hitungannya 34x’. Ali mengatakan: “aku tidak pernah meninggalkannya setelah (mendengar hadits) itu”. Lalu ada yang bertanya: ”bagaimana ketika hari-hari peristiwa Shiffin?”. Ali berkata: “demikian juga di hari-hari peristiwa Shiffin (aku tidak meninggalkannya)” (Muttafaq ‘alaihi).

 

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/29104-tingginya-semangat-para-salaf…

 

 

 

Ditulis Ustadz Yulian Purnama حفظه الله تعالى.

Diterbitkan Selasa, 10 November 2020

 

Link: https://web.facebook.com/yulian.purnama

Topics: