Turut sedih & empati, mendengar seseorang yang kita kenal baik, ternyata positif #Covid. Teriring untuknya doa kesembuhan. Juga kalimat penyemangat yang positif, sebagaimana spirit optimisme yang Nabi ﷺ ucapkan, ketika menjenguk Sahabatnya yang sakit:
لا بأس، طهور إن شاء الله
“Tidak apa-apa kok. Sembuh InsyaAllah”.
Andaipun vaksin #Covid sudah ditemukan, terapi Sunnah Nabawiyyah tersebut -dan berikut ini- selayaknya tetap menjadi opsi pertama, di samping ikhtiar secara fisik. Apalagi jika ternyata vaksin belum ditemukan, seperti sekarang ini. Tentu terapi Sunnah ini harus jadi pilihan utama.
Obati diri dengan al-Fatihah. Yakinlah, dengan Kalamullaah, lebih khusus lagi al-Fatihah, #Covid bakal tak berefek selain efek pahala tambahan -InsyaAllah-.
Ibnul Qayyim rahimahullah (wafat: 751-H) pernah mengisahkan tentang dirinya:
“Aku pernah menetap di Makkah beberapa waktu. Ragam penyakit menimpaku. Aku tak mendapati dokter. Obat juga tak ada. Akupun mengobati diriku dengan al-Fatihah. Sungguh aku melihat efeknya yang luar biasa.” [al-Jawaab al-Kaafi: 13]
***
Lakukan #SelfTalk di hati. Bisikkan selalu kalimat positif:
“InsyaAllah tidak apa-apa…”
“Ini ujian naik level…”
“Ini pelebur dosa…”
“Ujian, adalah ungkapan cinta Allah pada hamba-Nya…”
Jangan lupa berdoa dan meruqyah diri dengan al-Fatihah.
Status Ustadz Johan Saputra Halim حفظه الله تعالى.
Diterbitkan Senin, 11 Juni 2020
Link: https://web.facebook.com/jo.saputra.halim