Bismillahirrahmanirrahim.
Allah yang maha mulia memilih bahasa Arab sebagai bahasa kitab sucinya yang paling sempurna dan bahasa untuk RasulNya yang paling mulia; Muhammad shalallahu alaihi wa sallam.
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ قُرۡءَٰنًا عَرَبِيّٗا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti. (QS. Yusuf : 2)
Maka cukuplah ini sebagai tanda, bahwa bahasa Arab adalah bahasa mulia.
Di saat Al-Qur’an berbahasa Arab, hadis-hadis Nabi shalallahu alaihi wa sallam berbahasa Arab, maka mencintai bahasa Arab dan tekun mempelajarinya, adalah satu-satunya sarana untuk bisa memahami ajaran Islam yang penuh kasih sayang ini dengan benar dan mendalam.
Sangat relevan apa yang dikatakan oleh Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu tentang bahasa Arab, dalam sebuah ungkapan beliau yang sangat terkenal,
تعلموا العربية فإنها من دينكم
“Belajarlah bahasa Arab, bahasa Arab sungguh bagian dari agama kalian.”
Di dalam surat yang beliau tujukan kepada Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu’anhu, pesan pertama yang ditulis di surat itu adalah tentang bahasa Arab,
أما بعد، فتفقهوا في السنة، وتفقهوا في العربية، وأعربوا القرآن فإنه عربي
“Amma ba’du…
Pelajarilah hadis-hadis Nabi, pelajarilah bahasa Arab dan i’robkan Al Qur’an, karena Al Qur’an itu berbahasa Arab.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah)
Tak hanya berstatus sebagai sarana utama memahami ajaran Islam, namun juga bahasa Arab bagi orang Islam adalah bahasa ibadah. Azan berbahasa Arab, doa-doa di dalam shalat berbahasa Arab, bacaan dzikir setelahnya juga berbahasa Arab, bahkan syarat seorang masuk Islam harus mengucapkan dan menyakini kalimat syahadat yang berbahasa Arab.
Jadi jika ada yang menghina bahasa yang mulia ini, ia jelas musuh Islam dan seluruh penganutnya. Dia telah melukai hati kaum muslimin.
Karena alasan-alasan di atas, maka sangat beralasan jika musuh-musuh Islam berusaha menjatuhkan martabat bahasa Arab. Menghancurkan bahasa Arab sama saja menghancurkan Islam. Merendahkan bahasa Arab sama saja merendahkan Islam.
Namun hati ini tenang, saat menyandarkan sikap intoleran para pendakwah liberalisme kepada Islam dan bahasanya, kepada pemilik agama ini, Allah tuhan semesta alam. Mereka lupa apa ya! siapa tuan agama ini! Tidak ada yang mengalahkan agama yang telah ditolong oleh Allah.
يُرِيدُونَ لِيُطۡفِـُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan muLuṭ (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang musyrik membencinya.
(QS. Ash-Shaf : Dan bahagia melihat respon kaum muslimin, dari perorangan mereka atau dari yang diwakili oleh lembaga keislaman. Seperti pembelaan dari Ketua MUI KH. Muhammad Cholil Nafis melalui cuitan beliau di Twitter (Rabu (8/9/2021),
“Mengamati atau menuduh. Gara-gara tak mengerti bahasa Arab maka dikiranya sumber terorisme atau dikira sedang berdoa hahaha. Ini bukan pengamat tapi penyesat.”
Respon yang senada juga dari Bapak Tifatul Sembiring, Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan anggota DPR RI,
“Wah gawat ini. Ummat Islam dalam sholatnya pakai bahasa Arab, bisa dituding teroris dong.” (Dikutip dari seputartangselcom)
Demikian dari seorang aktivis Bapak Hilmi Firdaus, “Ibu tau ga, ulama & santri yang ikut berjuang merebut kemerdekaan itu belajar bahasa arab,”
Beliau juga menyebut bahwa sila-sila yang terdapat pada pancasila merupakan serapan dari bahasa arab. Oleh karena itu bahasa arab tidak ada hubungannya dengan terorisme.
“Lalu sila-sila pancasila juga mengambil serapan bahasa arab. Apa hubungan dengan terorisme,” katanya.
“Memangnya OPM itu berbahasa arab,” lanjut beliau. (Dikutip dari galamedia)
Semoga pernyataan viral yang menyudutkan bahasa Arab itu, menjadi iklan gratis untuk bahasa yang mulia ini dan memancing kecemburuan, kecintaan di hati para pemuda Islam, untuk menjaga dan mempelajari bahasa agamanya.
Sanden, Hamalatul Quran, Jogjakarta 3 Shofar 1443 H
Ditulis oleh : Ustadz Ahmad Anshori, Lc
https://thehumairo.com/4249-belajar-bahasa-arab-bukan…
Diterbitkan 14 September 2021